Ekonomi

Gelombang PHK Melanda Industri Otomotif, Volvo Akan Kurangi 3.000 Pekerja

Badai PHK di Sektor Otomotif: Volvo Akan Kurangi 3.000 Pekerja

JAKARTA – Perusahaan otomotif yang berbasis di Swedia, Volvo mengumumkan bahwa mereka berencana untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3.000 karyawan sebagai bagian dari langkah penghematan biaya. Langkah ini terutama akan mempengaruhi tenaga kerja di Swedia, yang mencakup sekitar 15% dari total karyawan.

Bulan lalu, Volvo Cars yang dimiliki oleh kelompok asal China, Geely Holding, mengungkapkan rencana senilai 18 miliar kroner Swedia (setara USD1,9 miliar) untuk merombak operasi bisnisnya. Kini, industri otomotif global tengah menghadapi sejumlah tantangan besar seperti tarif 25% untuk mobil impor oleh Presiden AS Donald Trump, kenaikan biaya bahan baku, dan penurunan penjualan di Eropa.

Selengkapnya: 11.000 Pekerja Pabrikan Mobil Jepang Kena PHK, 7 Pabrik Nissan Ditutup

CEO Volvo Cars, Hakan Samuelsson menekankan bahwa ‘masa-masa menantang’ yang dihadapi industri menjadi alasan utama di balik keputusan pemutusan hubungan kerja ini. “Langkah yang diumumkan hari ini adalah keputusan yang berat, namun ini merupakan langkah penting saat kami membangun Volvo Cars yang lebih kuat dan lebih tangguh,” ujarnya dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan oleh BERITA88.

Di awal bulan ini, perusahaan menyatakan bahwa penjualan global produk mereka untuk bulan April mengalami penurunan sebesar 11% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.