Internasional

Ribuan Warga Gaza Berebut Bantuan Makanan Setelah 11 Minggu Tanpa Bantuan

GAZA – Ribuan Warga Gaza Berebut Bantuan Makanan

Kericuhan pecah di lokasi distribusi bantuan di Gaza yang dikelola oleh kelompok yang didukung AS pada Selasa. Ribuan warga Palestina yang putus asa bergegas untuk mendapatkan pasokan makanan.

Pasukan Israel menembakkan tembakan peringatan ke udara, sementara kontraktor AS yang mengawasi lokasi tersebut mundur sementara.

Blokade Israel selama 11 minggu terhadap bantuan kemanusiaan telah membuat lebih dari 2 juta warga Palestina di daerah tersebut menghadapi kelaparan dan krisis kemanusiaan yang semakin parah. Minggu lalu, bantuan kemanusiaan pertama kali mengalir kembali ke daerah yang terkepung ini.

Rekaman dari lokasi distribusi di Tel al-Sultan, yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), menunjukkan kerumunan besar menyerbu fasilitas tersebut, merobohkan beberapa pagar, dan memanjat penghalang yang dirancang untuk mengendalikan massa.

“Mereka menginginkan ketertiban, tetapi tidak akan ada ketertiban karena mereka adalah orang-orang yang putus asa yang ingin makan dan minum,” kata Wafiq Qdeih, yang datang dengan harapan mendapatkan bantuan, dilaporkan oleh BERITA88.

“Tentara Israel menembak ke udara, dan pekerja Amerika menarik diri, sehingga mustahil untuk mendistribusikan bantuan kepada masyarakat,” tambahnya.

Beberapa warga yang mencoba mendapatkan bantuan menyatakan kepada BERITA88 bahwa mereka bersyukur atas makanan yang mereka terima, tetapi harus menempuh perjalanan jauh ke pusat distribusi, mengantri berjam-jam, dan menghadapi kebingungan.

“Tempatnya sangat jauh, dan kami berjuang untuk sampai ke sana. Saya lelah dan kehabisan tenaga. Bagaimana mereka bisa menyediakan makanan untuk semua orang ini? Terlalu banyak orang di sini; keamanan tidak akan bisa mengendalikan mereka semua,” kata Abu Ramzi.

Seorang pejabat diplomatik menyebut kekacauan di lokasi tersebut “tidak mengejutkan siapa pun.”

Di Gaza, bantuan makanan yang terbatas bertemu dengan kerumunan yang putus asa dan penjarahan.